
sumber: https://banyuwangi.merdeka.com/grebeg-tumpeng-Desa-Pekulo
BANYUWANGI. Warga Dusun Pekulo, Desa Kepundungan, Kecamatan Srono Kabupaten Banyuwangi mengarak puluhan tumpeng raksasa di sepanjang jalan desa. Tradisi bernama Grebeg Suro ini, digelar turun temurun setiap memasuki bulan Suro atau Muharam, agar dijauhkan dari malapetaka.

Tumpeng raksasa berisi buah-buahan hasil bumi yang ditata mengerucut seperti bumi dengan tinggi rata-rata 2 meter. Ada juga tumpeng raksasa yang berisi nasi dengan lauk pauk urap sayur. "Tumpengnya diarak keliling dusun, kemudian diperebutkan agar menjadi berkah bagi yang mendapatkan,".

Tumpeng yang disajikan dalam tradisi Grebeg Suro
sekaligus menjadi wujud syukur masyarakat Pekulo atas hasil bumi yang
melimpah. Tumpeng, diartikan menjadi pengingat masyarakat agar selalu
bersyukur kepada Tuhan. "Sekaligus agar terus dijauhkan dari penyakit, malapetaka. Semoga ke depan menjadi lebih baik," katanya.
Dari cerita turun temurun, tradisi Grebeg Suro mulanya digelar untuk mengusir pagebluk yang terjadi di era kerajaan Blambangan. "Waktu masa kerajaan Blambangan, Pekulo pernah mengalami musibah dari kekeringan sampai banyak penyakit yang menyerang. Kemudian membuat acara makan tumpeng di sepanjang jalan, akhirnya pagebluk bisa teratasi," jelasnya.
Selain mengarak tumpeng raksasa, tradisi makan tumpeng di sepanjang jalan juga masih dilestarikan hingga saat ini dan sekara tradisi Grebeg Suro sudah masuk dalam agenda Banyuwangi Festival.
Sumber: https://mediajatim.com/Wabup Banyuwangi Apresiasi Grebeg Tumpeng Pekulo
Sementara itu, Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko saat membuka acara Festival Grebeg Suro berharap semoga nilai gotong royong untuk menggelar tradisi tersebut bisa dilestarikan. "Pada tahun ini Grebeg Suro sudah masuk agenda Banyuwangi Festival, yang mana festival ini sudah dilaksanakan bertahun tahun dari bawah, masyarakat sendiri. Semoga kegiatan ini berjalan lancar," katanya.
semoda artikel ini bermanfaat bagi para pembaca
Tidak ada komentar :